Mengapa Back Office Membutuhkan Automasi?
Cara lama dalam mengelola dan mendukung proses bisnis sedang mengalami pergeseran paradigma. Teknologi yang mengganggu - seperti Intelligent automation - membantu Chief Experience Officer (CXO) menemukan kembali dan mengoptimalkan operasi bisnis mereka.
Back-Office memberikan dukungan dan administrasi penting untuk bisnis dan dapat membantu menciptakan layanan yang berbeda-beda dengan fungsi bisnis seperti TI, SDM, dan keuangan. CFO dan CIO yang mempunyai pemahaman digital di seluruh dunia menyadari bahwa upaya untuk mengubah sistem dan proses yang dihadapi pelanggan terbatas tanpa operasi back-office yang sama efektif dan terintegrasi.
Menurut perkiraan EY, otomatisasi pekerjaan back-office dapat memberi perusahaan penghematan sekitar 20% hingga 60% dari biaya dasar karyawan penuh waktu (FTE).
Mengatasi Hambatan Transformasi
Sebuah survei menemukan bahwa 60% sumber ketidakpuasan pelanggan berasal dari back office. Diperkirakan juga bahwa 10-20% dari semua volume transaksi di contact center adalah hasil dari masalah eksekusi di back office.
Upaya mendigitalisasikan proses bisnis bukanlah hal baru. Selama dua dekade terakhir, perusahaan telah berinvestasi dalam implementasi perencanaan sumber daya perusahaan (ERP), sistem custom skala besar, dan outsourcing proses bisnis untuk mengubah operasi inti mereka. Beberapa memiliki manfaat nyata, tetapi sebagian besar menciptakan efek samping yang tidak diinginkan seperti pengalaman pengguna di bawah standar, aplikasi dan sistem TI yang berbeda, dan banyak lagi.
Perusahaan saat ini memiliki rata-rata 1500+ aplikasi saja, dan dalam organisasi besar, ini bisa mencapai puluhan ribu. Dan inefisiensi yang muncul dari back-office dengan sistem lama, dan proses manual dan berbasis kertas dapat berdampak signifikan pada produktivitas dan pengalaman pelanggan yang buruk.
Fondasi Back Office Masa Depan: Otomatisasi Cerdas
Saat organisasi bersiap untuk menghadapi masa depan, teknologi seperti RPA dan AI menjadi alat yang mendorong upaya transformasi. Mereka dapat memiliki dampak signifikan pada fungsi back-office untuk menghasilkan efisiensi operasional: pengurangan biaya, waktu penyelesaian yang lebih cepat, dan peningkatan produktivitas.
Intelligent Automation (IA) memberdayakan otomasi proses bisnis dari ujung ke ujung yang cepat dan mempercepat transformasi digital. Ini menggabungkan eksekusi tugas RPA 24/7 berbasis aturan dengan kecerdasan buatan (AI) dan kemampuan kognitif seperti visi komputer, pemrosesan bahasa alami, dan logika fuzzy - dengan analisis proses dan kinerja.
Baca juga: Cloud dan Rpa As A Service
Meningkatkan RPA dengan teknologi AI memperluas kemungkinan otomatisasi back-office untuk mencakup hampir semua skenario, termasuk Tenaga Kerja Digital yang dapat bernalar dan membuat keputusan serta belajar di tempat kerja untuk menjadi sumber daya yang berharga dalam tenaga kerja manusia Anda.
Sumber: Automation Anywhere