Part 1. Event-Mesh pada Sektor Energi
Pada sektor energy, Solace telah melakukan wawancara terhadap para eksekutif senior yang bergerak dibidang tambang, minyak dan gas (migas) tentang tantangan dan aspirasi mereka. Prioritas strategi eksekusi pada sektor energi berdasarkan hasil survey adalah:
- Inovasi teknologi dalam bidang eksplorasi;
- Optimisasi dan efisiensi produksi;
- End-to-end value chain integration dan otomatisasi;
- Menekan biaya produksi agar tetap kompetitif serta meningkatkan peluang untuk terus untung dalam keadaan harga komoditas tidak stabil atau jatuh;
Pemanfaatan transfromasi digital juga dapat membantu sektor energi untuk bisa mencapai efisiensi dalam kapabilitas tertentu misalnya:
- Pengoperasian jarak jauh;
- Pengangkutas otomatis;
- Otomatisasi supply chain, dan sebagainya;
Layaknya industri perbankan, industri migas secara perlahan mulai memperhitungkan kapabilitas teknologi digital sebagai kerangka optimalisasi seperti IoT pada industri, sensor digital, emisi, transduser (alat pengubah energy), aktuator (penggerak dan pengontrol sebuah mekanisme atau sistem), drone, dan robot otomatis, yang dilengkapi dengan sistem analitik, artificial intelligent, machine learning, mobilitas dan penambahan kapasitas.
Integrasi, Lapisan, dan Kompleksitas
Dalam topik ini terdapat diskusi pada mining 4.0 dan bentuk teknis, dan rujukan arsitektur yang mengenali peran ERP, Mining Execution System (MES), SCADA, PLC, dan sistem kontrol. Disisi operasional, MES dikenal dengan sistem eksekusi manufaktur atau model sistem eksekusi konstruksi. Model tersebut akan mengenali bagaimana lapisan ERP, MES, SCADA, dan sistem kontrol akan saling beroperasi dengan keamanan maksimal dan efisien. Sedangkan pada lapisan ERP, vendor global seperti SAP berperan sebagai strategi pada area supply chain, material, dan management tenaga kerja.
Baca juga: Part 1. Solace dan Industri Penerbangan
Selain itu terdapat banyak sekali teknologi digital berasal dari peralatan strategi dan penyedia aplikasi sehingga menambah kompleksitas. Dengan beragamnya teknologi digital dan peralatan operasional dari strategi manufaktur ditambah dengan keberadaan layanan cloud yang memiliki cara integrasi masing-masing, mengharuskan pengguna menaruh perhatian terhadap single-source lock-in.
Permasalahan tersebut diatas memunculkan perdebatan baru tentang bagaimana cara mengintegrasikan teknologi yang sangat beragam dan tersebar diberbagai lingkungan. Integrasi disini bukan hanya bisa mengotomatisasi antar end-to-end value chain akan tetapi juga melingkupi seluruh lapisan arsitektur, teknologi yang terkungkung (silos), cloud, devices, dan geografis. Sesuai dengan gambaran diatas, faktanya transformasi digital tidak bisa lepas dari integrasi.
Melihat Dari Sudut Pandang Events
Jika tantangan baru diciptakan oleh kompleksitas dari integrasi yang mana memungkinkan terbentuknya transformasi digital lalu bagaimana respon dari sumber daya inovatif perusahaan? Salah satunya adalah dengan melihat end-to-end value chain dari perspektif events. Didalam sumber daya bisnis terdapat banyak sekali berbagai jenis event.
Berikut ini adalah contoh dari event yang ada sektor energi.
- Pengangkutan biji besi ke pelanggan dengan tepat waktu.
- Menghindari kefatalan pekerja dengan mengirim peringatan berkala dari sensor/emisi.
- Anomali yang terjadi pada kondisi ombak yang bisa dipredisksi dari pelabuhan atau badai.
- Kedatangan petugas kapal dan update lokasi harus difasilitasi oleh sistem IT.
- Mengetahui setiap pembatalan atau kesalahan akibat kegagalan pada peralatan.
- Menghindari insiden lingkungan karna sensor digital memberi peringatan ke tim emergensi untuk menangani setiap perubahan untuk dicegah.
- Mengakses lokasi yang sulit dicapai oleh manusia normal dengan mengoperasikan kamera drone.
- Mencegah kerugian dengan mendeteksi temperatur pada komponen lokomotif atau tekanan pada pompa peralatan selam.
- Memperbaiki peralatan cadangan sesuai dengan nomor seri yang valid.
- Dan sesuatu yang tidak bekerja seperti seharusnya, serta banyak lagi contoh-contoh lainnya.
Dengan menghubungkan setiap titik event antar sistem, proses, dan geografis menciptakan peluang untuk lebih efektif dan meminimalisir risiko. Jika memandang semuanya dari sudut event, event merupakan hal sangat penting didalam meningkatkan keefektifan dalam value chain. Jika event adalah sesuatu yang paling penting maka arsitektur event driven berperan sebagai "sistem saraf" pada teknologi informasi. Suatu hal yang paling penting pada EDA adalah aksi atau respon terhadap suatu kejadian.
Sumber: Solace
1. SCADA: Supervisory Control and Data Acquisition
2. PLC: Programmable Logic Controller
3. Amortisasi (hukum): penyusutan secara berangsur-angsur dari utang atau penyerapan nilai kekayaan yang tidak berwujud dan bersifat susut, seperti kontrak atau jatah keuntungan (royalti) ke dalam pos biaya, selama jangka (waktu) tertentu
4. Depresiasi: penyusutan nilai (seperti mata uang)
5. Portofolio: gabungan pemilikan lebih dari satu saham, obligasi, komoditas, dan sebagainya oleh seseorang atau investor kelembagaan