Part 2. Event Mesh dan Industri Retail
Event Mesh Mendukung 4 Cara Transfromasi Pada Industri Ritel
Kita bisa melihat proyek transformasi digital pada industri ritel dengan 4 contoh kasus utama:
- In-store to datacenter/HQ
- IT modernization
- Multi-cloud dan hybrid cloud connectivity
- Internet of things for theft/loss prevention and shopping experience optimization
1. In-store to datacenter/HQ
Industri ritel terus mencoba untuk memodernisasi toko mereka dengan teknologi maupun service models baru yang menarik dalam rangka mempertahankan para pelanggannya. Mereka melakukannya dengan menggunakan peralatan geofencing untuk memasarkan iklan secara online, loyalitas, iklan digital pada toko, layanan mandiri dan BOPIS (Buy Online Pickup In-Store) yang lancar.
Dalam BOPIS, bila seorang pelanggan melakukan order ke salah satu toko secara online namun ketika barang diambil ketoko ukuran yang order tidak tersedia, tentunya akann menimbulkan citra negatif dari pengalaman yang dialami oleh pelanggan tersebut.
Oleh karna itu, hal ini merupakan hal yang kritikal bagi ecommerce, inventori, in-store, dan sistem marketing untuk saling berkomunikasi satu sama lain antar lintas toko dan datacenter/HQ. Integrasi antara back-end dan front-end harus beropersi dengan sempurna.
Tantangan utama pada industri ritel adalah bagaiamana mengintegrasikan beragam teknologi dengan berbagai antarmuka dan protokol (payments, inventori, POS, digital signage, warehouse) yang belum berkomunikasi satu sama lain. Dengan banyaknya organisasi dan teknologi yang terbelenggu dalam lingkarannya masing-masing menyulitkan industri ritel untuk memberi notifikasi kepada pelanggan secara personal.
Baca Juga: Part 1. Event Mesh dan Industri Retail
Event mesh memungkinkan data event-driven pindah antara teknologi yang terpisah dan sistem pendukung toko, warehouse, datacenter, merchandize, dan departemen order manajemen dan supplier.
Event broker bisa dipasang di in-strore untuk mengumpulkan data dari berbagai sistem dan data/event streaming ke datacenter/HQ dan/atau cloud sehingga data atau event terkumpul antar lintas teknologi yang terpisah.
Apabila seorang pelanggan melakukan order suatu barang dari rumah, dia bisa menerima notifikasi tentang ketersediaan barang atau ukuran apabila barang yang diinginkan akan dikirim 2 hari kedepan dengan menawarkan diskon atau penawaran special. Atau pelanggan tersebut bisa mengambil barang dari toko terdekat. Dengan demikian pelanggan tersebut mendapatkan layanan personal.
2. IT Modernization
Kebanyakan industri ritel sedang melakukan migrasi dari sistem ERP ke cloud (contoh menggunakan SAP S/4 HANA) yang mentrigger infrastruktur messaging mereka untuk proses modernisasi. Ini merupakan hal yang umum jika ritel memiliki beragam legacy system di datacenter yang tidak bisa konek dengan digital native atau layanan cloud dan tidak bisa bertahan dengan volume data yang kian banyak, ditambah lagi dengan industri yang tersebar secara global.
Anda harus mempertimbangkan bagaimana event memungkinkan order pembelian yang ada disistem SAP yang akan mentrigger notifikasi ke berbagai aplikasi terkait (seperti logistik, inventori, billing) yang berada di on-premise maupun cloud. Dan selain itu ada juga aplikasi supplier yang punya kepentingan untuk terkoneksi dengan data event stok barang sehingga mereka bisa menyediakan stok barang ketika kosong digudang.
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk bisa mengkorelasikan data pembelian secara real-time dari online hingga in-store dari pelanggan sehingga industri ritel bisa mengalirkan bigdata dan menganalisa efesiensi biaya pada warehouse, gudang, pengantaran dan lainnya.
Atau mungkin anda memilih untuk mengalirkan data secara dinamis ke cloud pada waktu puncak (seperti natal, idul fitri dan akhir tahun dan hari libur besar lainnya) sehingga aplikasi akan berjalan dengan performa terbaik disaat transaksi meningkat. Peluang ini sangat bergantung pada data real-time, aliran data dua arah (bi-directional) yang cukup menantang. Perpindahan data bisa sangat sulit dilakukan oleh sebab beragamnya format data, API dan protokol yang digunakan oleh aplikasi dan sistem yang berbeda. Selain itu untuk mengalirkan data dalam lingkup global bisa berakibat pada mahalnya biaya yang dikeluarkan terutama aliran data tanpa filterisasi yang bisa menekan data yang tidak diperlukan.
Event mesh merupakan solusi untuk permasalahan ini. Event broker bisa dipasang disemua toko/warehouse dan di datacenter utama dan terkoneksi untuk membentuk event mesh terus berkelanjutan dalam jangka waktu yang panjang. Event dan data lain bisa di dorong dari aplikasi lokal dan gateway ke broker lokal, dimana tempat aplikasi dibroadcast untuk aplikasi yang subscribe, tanpa dimanapun aplikasi itu berada didalam event mesh. Event mesh Solace mampu menjawab semua tantangan ini, karna Solace memiliki keunggulan untuk pertukaran message hingga 28 juta message/sec.
Jika event broker disusun secara advance untuk membentuk event mesh, hal berikut dibawah bisa dilakukan:
- Menyediakan fungsi translasi pada protokol standar - sebagai contoh, event broker bisa menerima notifikasi event dan mengirimkannya ke broker regional atau broker datacenter melalui protokol seperti MQTT atau AMQP, dimana ia akan dikirim berikutnya ke sistem back-end/apps via JMS.
- Memungkin filterisasi event/data - memungkinkan event atau data lain difilter dan diproses pada sisi terluar sehingga data yang diterima oleh subscriber hanya yang relevan saja.
- Menyediakan optimisasi WAN (Wide Area Network) - untuk menekan biaya dan meningkatkan performa.
- Menyediakan tingkat keamanan - akses data akan dikontrol dengan antar lintas mesh.
Sumber: Solace